My Family

My Family
adikku

Senin, 11 Januari 2010

kualitas tanah

PENDAHULUAN
Tanah adalah salah satu sistem bumi, yang bersama dengan sistem bumi yang lain, yaitu air alami dan atmosfer, menjadi inti fungsi, perubahan, dan kemantapan ekosistem. Tanah berkedudukan khas dalam masalah lingkungan hidup, merupakan kimia lingkungan dan membentuk landasan hakiki bagi kemanusiaan (James, 1995). Fungsi-fungsi vital yang dikerjakan tanah dalam ekosistem mencakup : (1) memberlanjutkan kegiatan, keanekaan, dan produktivitas hayati; (2) mengatur dan membagi-bagi aliran air dan larutan; (3) menyaring, menyangga, mendegradasi, immobilisasi, dan detoksifikasi bahan-bahan organik dan anorganik, termasuk hasil samping industri kota serta endapan atmosfer; (4) menyimpan dan mendaurkan hara dan unsur-unsur lain di dalam biosfer bumi; dan (5) memberikan topangan bagi bangunan sosial ekonomi dan perlindungan bagi khasanah arkeologi yang berhubungan dengan pemukiman manusia (Allan, dkk., 1995).
Tanah merupakan sistem ruang. Karena ada faktor waktu dalam pembentukan tanah maka sebagai tubuh dinamik tanah juga bermatra waktu yang terungkapkan dalam tingkat perkembangan atau umur tanah. Dengan tambahan satu matra waktu, tanah merupakan ujud bermatra empat atau merupakan suatu sistem ruang-waktu.
Tanah juga merupakan komponen dari keseluruhan ekosistem yang mendukung produksi tanaman dan menentukan kualitas ekosistem. Dalam pertanian, tanah yang sehat merupakan keseimbangan antara fisik, kimia dan biologi faktor-faktor yang meningkatkan produksi tanaman yang optimal, dan berkontribusi untuk melestarikan air dan kualitas tanah. Dari perspektif ilmu dan lingkungan, tanah adalah ekosistem yang beraneka pada skala lokal dan sumber daya yang sangat heterogen dari segi kimia, fisik, dan biologi. Sifat fisik tanah merujuk pada tabiat dan perilaku mekanik, thermal, optik, koloidal, dan hidrologi tanah. Tabiat dan perilaku menghadirkan sejumlah parameter yang dapat diamati dan atau diukur. Sifat kimia tanah dapat ditakrifkan sebagai keseluruhan reaksi fisiko-kimia dan kimia yang berlangsung antar penyusun tanah dan antara penyusun tanah dan bahan yang ditambahkan kepada tanah in situ (Bolt & Bruggenwert, 1978). Reaksi-reaksi tanah dipengaruhi oleh tindakan faktor lingkungan tertentu. Sifat biologi berhubungan dengan kehidupan hayati yang ada di permukaan maupun di dalam tanah.
Pengetahuan tentang fungsi tanah diberbagai lahan adalah pokok bagi pemahaman daur unsur dan aliran energi di dalam ekosistem lokal, regional, dan global. Untuk keberlanjutan kehidupan dan menjamin kesejahteraannya, manusia tidak mungkin bisa mengabaikan berbagai fungsi tanah. Tanah merupakan komponen lingkungan hidup yang secara mutlak harus dilindungi atau dihindarkan dari dampak yang merugikan sehingga kualitas tanah tetap terjaga. Konservasi tanah dan pengelolaan yang tepat menjadi suatu keharusan dalam upaya mempertahankan fungsi tanah (statis dan dinamis) hubungannya dengan kualitas tanah. Dengan meningkatnya fungsi tanah diharapkan tanah mampu mempertahankan produktivitasnya dan juga secara bertahap mengurangi dampak kerusakan lingkungan yang juga akan berdampak terhadap kesehatan manusia.
Pembahasan
Tanah adalah hasil pengalihragaman bahan mineral dan organik yang berlangsung di muka daratan bumi di bawah pengaruh faktor-faktor lingkungan yang bekerja selama waktu sangat panjang, dan berwujud sebagai suatu tubuh dengan organisasi dan morfologi tertakrifkan (Schroeder, 1984). Tanah dapat dimanfaatkan untuk keperluan tertentu karena mempunyai sejarah pembentukan yang membangkitkan sifat dan perilaku fungsi tanah. Sifat dan perilaku fungsi tanah mempengaruhi ketermanfaatan tanah sehubungan dengan kemampuan tanah untuk mempertahankan produktivitasnya dan juga secara bertahap meningkatklan resistensi terhadap dampak kerusakan lingkungan. Resistensi tanah dalam istilah ini berhubungan dengan kualitas tanah dalam arti recovery fungsi tanah sedangkan resistensi tanah berhubungan dengan kualitas tanah dalam arti derajat perubahan tanah dalam fungsi tanah sebagai hasil gangguan. Selama gangguan, kualitas tanah menjadi fungsi resistensi tanah, sedangkan setelah gangguan maka kualitas tanah merupakan fungsi dari resiliensi tanah.
Kualitas tanah (soil health atau soil quality) adalah kondisi tanah yang menggambarkan tanah itu sehat, yaitu mempunyai sifat tanah yang baik dan produktifitasnya tinggi secara berkelanjutan. (Utomo, 2002 dan Reintjes et al, 1999). Tanah yang berkualitas, tidak saja tanah tersebut subur dan produktif akan tetapi harus mencakup aspek lingkungan dan kesehatan.
Tanah yang berkualitas tidak akan menunjukkan polusi yang nyata, tidak mengalami degradasi, tidak meracuni tanaman, menghasilkan produksi pertanian yang aman dikonsumsi baik oleh manusia maupun hewan dan memberika keuntunga pada petani secara berkelanjutan. Menurut Doran dan Parkin (1993) pengertian kualitas tanah harus mencakup: (1) produktivitas, kemampuan tanah untuk mengahsilkan tanaman, (2) kualitas lingkungan, kemampuan taah untuk menetralisis kontaminan-kontaminan lingkungan, pathogen dan aspek-aspek merusak lainya, (3) kesehatan, kemampuan tanah mempertahankan kesehatan tanaman, hewan dan manusia.
Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kualitas tanah adalah sifat fisika, kimia dan biologi tanah. Indicator sifat fisika tanah adalah kapasitas menahan air tanah, laju infiltrasi, agregasi dan struktur tanah, berat isi tanah, tekstur tanah, serta kedalaman zone perakaran. Indikato sifat kimia tanah adalah bahan organic tanah, kapaitas tukar kation, ketersedia hara, keasaman tanah da konduktivitas tanah. Sedangka indicator sifat biologi tanaha adalah biomassa biota tanah, biodiversitas tanah dan aktifitas respirasi dan mineralisasi tanah. Kontribusi indicator-indikator itu dalam menentuka kualitas tanah.
Aspek lainya sebagai komponen kualitas tanah adalah produktivitas tanah. Produktivitas tanah merupakan perwujudan dari sektor tanah dan non tanah. Dengan demikian produktivitas tanah merupakan gambaran kemampuan tanah yang berdasarkan pertimbangan baik tanah maupun ekonomis.
Kualitas tanah merupakan tanah dapat melakukan fungsinya seperti yang kita inginkan, lebih spesifiknya kualitas tanah adalah kapasitas dari jenis tanah tertentu untuk melakukan fungsinya dengan jaringan ekosistem alami maupun buatan untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan hewan selain itu juga untuk meningkatkan kualitas air dan udara dan mendukung kehidupan serta kesehatan manusia. Beberapa orang memiliki konsep yang berbeda mengenai kualitas tanah, sebagai contoh :
1. Orang pertanian mengartikan kualitas tanah sebagai produktivitas lahan tinggi, keuntungan yang maksimal atau pelestarian tanah.
2. Konsumen mengartikan kualitas tanah sebagai lahan yang dapat ditamani, lahan yang sehat, dan sumber makanan yang murah, saat ini dan untuk generasi yang mendatang.
3. Ilmuwan, mengartikan kualitas tanah sebagai keseimbangan alam dan lingkungan.
4. Pecinta alam mengartikan kualitas tanah sebagai fungsi potensial ekosistem dalam meningkatkan keragaman biodiversitas kualitas air, siklus hara dan produksi biomassa.
Dalam tatanan konsepnya, kualitas tanah erat kaitannya dengan kesehatan tanah. Kesehatan tanah memberikan air dan udara yang bersih, kelestarian tanaman dan hutan, produktifitas lahan, keanekaragaman hayati, dan keindahan alam lingkungan. Tanah melakukan kegiatan tersebut melalui 5 fungsi essensial yaitu :
a. Mengatur perputaran air . Tanah berperan dalam membantu mengontrol air hujan, salju yang mencair, dan larinya air irigasi. Air dan aliran massa terlarut menutupi lahan baik dipermukaan maupun di dalam tanah.
b. Menyangga keberlangsungan hidup tanaman dan hewan. Diversitas dan produktivitas hayati tergantung pada tanah.
c. Menyaring bahan-bahan polutan atau racun yang potensial. Mineral dan mikroba dalam tanah peka dalam menyaring, menyangga, mendegradasi, dan mendetoksifikasi bahan organik dan anorganik.
d. Daur nutrisi. karbon, nitrogen, fosfor dan berbagai unsur hara disediakan, ditransformasi, dan didaur ulang oleh tanah.
e. Meningkatkan struktur. Kestabilan tanah berperan untuk menopang bangunan di atasnya dan fosil arkeologi yang tersimpan dalam tanah yang berhubungan dengan perilaku manusia purba (culture aspect).
Dapat disarikan bahwa ada 3 fungsi tanah yang utama yaitu: 1. Sebagai medium pertumbuhan tanaman. 2. Mengatur dan membagi aliran air dalam ekosistem 3. Sebagai penyangga lingkungan. Kualitas tanah merupakan kombinasi dari sifat statis dan dinamis tanah. Fokus dari kualitas tanah ialah bagaimana sifat dinamis tanah itu berfungsi dan bagaimana perubahannya sehubungan dengan sifat statis tanah. Kualitas tanah statis adalah fungsi kemampuan tanah alami, contohnya tanah pasiran meloloskan air lebih cepat daripada tanah lempungan. Tanah dengan solum dalam mempunyai ruang yang cukup untuk perakaran dari pada tanah dangkal. Sifat tanah statis mengalami perubahan yang sangat terbatas kaitannya dengan penggunaan dan pengelolaan lahan. Sifat statis ini meliputi tekstur tanah, kedalaman tanah, tipe mineral, kapasitas tukar kation, dan kelas drainase. Karakteristik statis ini tidak mudah dirubah. Pembentukan tanah tergantung dari lima faktor pembentuknya yaitu :(1) Iklim (presipitasi dan temperatur), (2) Topografi (bentuk lahan), (3) Biota (mikroba, hewan dan vegetasi yang mendominasi), (4) Bahan induk, (5) Waktu. (Jenny, 1941)
Kualitas tanah dinamik adalah tanah yang berubah tergantung pada pengelolaannya. Sifat tanah dinamis dapat berubah selama penggunaan lahan atau pengelolaannya masih dilakukan. Sifat tanah dinamis meliputi : 1. Bahan organic, 2. Struktur tanah, 3. Kapasitas infiltrasi, 4. Berat jenis, 5. Kapasitas menahan air dan unsur hara. Perubahan sifat dinamis tanah tergantung pada praktek pengelolaan lahan dan sifat statis tanah. Sebagai contoh kandungan bahan organik tanah tergantung pada praktek pengolahan dan pengelolaan tanaman, tetapi jumlah total bahan organik tanah dipengaruhi oleh tekstur tanah dan iklim. Beberapa sifat misalnya berdasarkan sifat statisnya berat jenis tanah berada pada kisaran kedalaman 20-50 cm, sedangkan untuk sifat dinamis berat jenis berada di dekat permukaan tanah. Tujuan utama dari penelitian kualitas tanah adalah mempelajari bagaimana cara mengelola tanah yang dapat meningkatkan fungsi tanah. Perbedaan respon tanah terhadap pengelolaan tergantung pada sifat statis tanah dan keadaan bentang lahan sekitar.
Pengelolaan Kualitas Tanah Kombinasi masing-masing tipe tanah dan penggunaan lahan yang dipakai untuk keperluan praktek yang berbeda dalam menetapkan kualitas tanah. Sebelumnya beberapa prinsip digunakan dalam sebagian besar situasi antara lain :
• Penambahan bahan organic, umumnya berhubungan dengan berbagai macam aspek kualitas tanah. Bahan organik dan organisme dekomposer dapat meningkatkan kapasitas memegang air, ketersediaan hara dan membantu mencegah peningkatan erosi.
• Menghindari pengolahan tanah yang berlebihan. Pengolahan tanah memiliki efek yang positif tetapi ini juga meningkatkan degradasi bahan organik, merusak struktur tanah dan menyebabkan pemadatan.
• Pemberian pupuk secara aman dan penggunaan pestisida, dalam penambahan pupuk dan pestisida dapat membahayakan organisme lain dan mencemari air dan udara jika tidak diolah. Kompos dan bahan organik lainnya juga dapat menjadi polutan bila salah diaplikasikan atau aplikasi berlebih. Pada sisi positifnya pupuk dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman danjumlah bahan organik yang dikembalikan dalam tanah.
• Meningkatkan kapasitas penutupan tanah. Bahan penutup tanah tanah terhadap erosi angin, air dan juga pengeringan serta penjenuhan. Bahan penutup tanah melindungi tanah, menyediakan habitat yang lebih luas untuk organisme tanah seperti serangga dan cacing, dan juga dapat meningkatkan ketersediaan air. Bahan penutup tanah dan residu yang terdapat pada permukaan tanah meningkatkan jangka waktu penutupan permukaan tanah setiap tahunnya
• Meningkatkan diversitas tanaman. Keanekaragaman menguntungkan untuk beberapa alasan. Setiap tanaman memberikan masukan khusus terhadap struktur akar dan jenis residu ke dalam tanah. Keanekaragaman mikroorganisme tanah membantu dalam kontrol populasi hama, dan keanekaragaman tersebut dapat mengurangi tekanan penyakit. Keanekaragaman menurut bentang lahan dan waktu dapat ditingkatkan dengan menggunakan larik penyangga lahan yang kecil dan penanaman menurut kontur, rotasi tanaman dan melalui praktek pengolahan yang bervariasi. Perubahan vegetasi menurut bentang lahan dan waktu meningkatkan diversitas tanaman dan tipe serangga, mikroorganisme dan kehidupan liar yang hidup di dalamnya.
Pengelolaan Tanah
Tanah, air, iklim, flora dan fauna adalah sumber daya alam yang utama bagi perkembangan pertanian. Produktivitas tanah didasarkan pada komposisi mineral, struktur tanah, kedalaman, dan drainase, bahan organik, dan aktivitas mikrobia. Semua ini penting keberadaannya dalam tanah sehubungan dengan keberlanjutan pertanian. Praktek pengelolaan tanah antara lain :
• Uji tanah. Unsur hara menyediakan energi bagi tanah, respon tanaman untuk penambahan unsur hara dan kebutuhan hara yang berubah-ubah dapat diamankan melalui uji tanah dengan memilih target yang tepat dan aplikasi untuk peningkatan jumlah unsur hara, meningkatkan kesuburan tanah dan hasil tanaman.
• Konservasi tanah dan air. Untuk menghindari hilangnya produktivitas tanah, hasil panen dan pengukuran secara mekanis umumnya penanaman dalam galur, penanaman menurut kontur, keseimbangan hayati, pemulsaan dan lain-lain harus diikuti.
• Penggunaan bahan organik dan pupuk hayati. Untuk menjaga atau meningkatkan kesuburan tanah, sifat fisika dan kimia dari tanah dan meningkatkan kapasitas memegang air dari penggunaan bahan organik tanah, kompos, vermikompos, limbah hasil panen, aplikasi sapitek akan menolong dalam membentuk jaringan bahan organik sebagai indeks tersedia dari kesuburan. Cacing tanah bekerja dalam tanah sebagai indikator dari kesehatan agroekosistem untuk kestabilan agregasi dari bahan organik komplit dalam tanah lempungan dan efisiensi penyediaan hara.
• Meningkatkan keadaan fisika tanah. Batasan fisika berpengaruh terhadap produktivitas dan praktek pengelolaan sebagai berikut : tanah padat dapat diperbaiki dengan pemecahan atau pengolahan yang dalam, pemadatan tanah yang mudah hancur, mencegah pembentukan remah oleh bahan penutup tanah organic.
• Penyelesaian masalah tanah. Untuk mengatasi masalah penurunan produktivitas tanaman pada tanah garam dapat diatasi dengan menambahkan bahan penetral tanah seperti sulfur, pirit, gypsum. Atau menambahkan bahan untuk menjaga kelembaban tanah seperti sisa hasil pertanian yang dikembalikan, pupuk kandang, dan bahan organik lain.
• Peningkatan penggunaan unsur hara sekunder dan mikro. Aplikasi unsur hara makro melalui pemupukan kimia berpengaruh langsung terhadap hasil tanaman, juga menunjukkan defisiensi unsur hara sekunder dan mikro. Respon tanaman terhadap unsur hara terbatas dan dibatasi oleh beberapa faktor pembatas.
Tantangan Dalam Pengembangan Kualitas Tanah:
• Perlu membangun kesamaan konsep tentang kualitas tanah.
• Penentuan set indicator minimum (minimum data set) suatu kualitas tanah.
• Pengembangan metode kuantifikasi kualitas tanah.
• Penetuan base line dan nilai baku mutu.
• Kualitas tanah perlu dimasukkan dalam penentuan mutu lingkungan.
• Siapa atau rencana usaha/ kegiatan apa saja yang wajib melakukan evaluasi kualitas tanah ada skala berapa, dan kapan harus melakukan evaluasi tersebut.



PENUTUP
Kualitas tanah adalah bagaimana tanah dapat melakukan fungsinya seperti yang kita inginkan, lebih spesifiknya kualitas tanah adalah kapasitas dari jenis tanah tertentu untuk melakukan fungsinya dengan jaringan ekosistem alami maupun buatan untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan hewan selain itu juga untuk meningkatkan kualitas air dan udara dan mendukung kehidupan serta kesehatan manusia. Kualitas tanah merupakan kombinasi dari sifat statis dan dinamis tanah. Kualitas tanah statis adalah fungsi kemampuan tanah alami, mengalami perubahan yang sangat terbatas kaitannya dengan penggunaan dan pengelolaan lahan. Karakteristik statis ini tidak mudah dirubah. Kualitas tanah dinamik adalah tanah yang berubah tergantung pada pengelolaannya. Sifat tanah dinamis meliputi perubahan sifat dinamis tanah tergantung pada praktek pengelolaan lahan dan sifat statis tanah.
Peningkatan kualitas tanah dapat ditempuh melalui :
 Pengelolaan sifat tanah statis dan dinamis yang meliputi :
1. Penambahan bahan organic.
2. Menghindari pengolahan tanah yang berlebihan.
3. Pemberian pupuk secara aman dan penggunaan pestisida,
4. Meningkatkan kapasitas penutupan tanah.
5. Meningkatkan diversitas tanaman.
 Pengelolaan tanah.
a. Uji tanah.
b. Konservasi tanah dan air.
c. Penggunaan bahan organik dan pupuk hayati.
d. Meningkatkan keadaan fisika tanah.
e. Penyelesaian masalah tanah.
f. Peningkatan penggunaan unsur hara sekunder dan mikro.

DAFTAR PUSTAKA
Doran. J.W., M. Sarrantonio, and M.A. Liebig. 1996. Soil health and sustainability. Advances in Agronomy. 56:1-54.
Karlen, D. L. and Mausbach, M. J. 2001. Soil Quality Assesment. Webmaster@www.nstl.gov
Larson, W.E., and F.J. Pierce. 1994. The dynamics of soil quality as a measure of sustainable management. In J.W. Doran, D.C. Coleman, D.F. Bezdicek, and B.A. Stewart (Eds.) Defining Soil Quality for a Sustainable Environment. SSSA Spec. Pub. No. 35. ASA, CSSA, and SSSA, Madison, WI.
Notohadiprawiro, T. 2000. Tanah dan Lingkungan. Pusat Studi Sumber Daya Lahan UGM. Yogyakarta.
Notohadiprawiro, T. 1998. Tanah dan Lingkungan. Direktorat jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
NRCS (National Resource Conservation Service). 1997. Maryland Soil Quality Assessment Book. USDA. Washington, DC.
Wild, Alan. 1993. Soil and the environment an introduction. Cambrigde university press.

Minggu, 20 Desember 2009

only


Banyak perbedaan yg kurasa,
Banyak kisah yg kulewati,
Suka duka
Sedih bahagia,
Tak ada yg terlewati..
Senyum tawa tangis amarah
Menghiasi Langkah itu…
Tanpa t’sdar,
Semua b’jalan bgtu saja
Tanpa ingin mencoba merubah Alur yg ada…
Y Allah…
Aku percaya akan kuasaMu,
Aku serahkan rasa ini padaMu,
Jgan biarkan rasa ini padam,
Tidak akn kutemukan yg sprti dy lagi,
Jgn biarkan dy berubah jd sosok yg b’bda dari skrg,
Krna aku menyukai ksederhanaannya,
Smga wktu tdk membuat’ny menjadi org lain…
Smoga aku bsa trus mnjga rasa ini,
Amin.. Amin.. Amin.. Y Robbal Alamin…
^_^